Minggu, 21 April 2013

Managemen Pakan Sapi

     Pakan utama ternak ruminansia adalah hijauan yaitu sekitar 60 – 70%; tapi pemberian pakan hijau saja, laju pertumbuhan sangat lambat untuk itu perlu di kombinasikan dengan pakan konsentrat. Konsentrat adalah campuran bahan pakan yang mengandung nilai gizi tinggi. Fungsi konsentrat adalah untuk melengkapi kekurangan gizi dari pakan hijauan.
1. Syarat Pakan Ternak
  • Mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh yaitu : protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
  • Disukai ternak (palatabilitas tinggi).
  • Bersih dan tidak tercemari kotoran atau bibit penyakit.
  • Tidak dalam keadaan rusak (busuk, bercendawan).
  • Sebaiknya tidak mengandung embun karena dapat menyebabkan sakit kembung/kejang perut pada ternak).
2. Jenis Pakan Ternak

1. Pakan Hijauan
Bahan pakan utama ternak sapi penggemukan adalah dalam bentuk hijauan yaitu berasal dari :

a. rumput unggul/lokal dan leguminosa.
Beberapa contoh hijauan pakan unggul berupa rumput yang dapat dibudidayakan adalah rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, rumput mexico
dan lain-lain,

b. leguminosa (kacang-kacangan seperti centro, siratro, lamtoro/petai cina dan gamal), juga hasil sampingan tanaman pertanian yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi misalnya brangkasan kacang tanah, kacang kedele, pucuk jagung muda dan lain-lain.
Gambar 18. Rumput Raja
Hijauan pakan unggul berupa rumput potong:
  • Umumnya berumur panjang, tumbuh membentuk rumpun setinggi 60 – 150 cm bahkan lebih.
  • Berdaun lebat dan sistem perakarannya luas sehingga relatif tahan kering.
  • Tumbuh baik pada dataran tinggi sampai rendah.
  • Dapat diperbanyak dengan biji, pols (sobekan rumpun) dan stek batang dengan jarak 40 – 60 cm, sebaiknya ditanam pada awal musim hujan.
  • Panen (pemotongan/defoliasi) pertama dilakukan saat berumur ± 2 bulan.
  • Pemotongan berikutnya dilakukan setiap 1,5 bulan dengan tinggi pemotongan 10 – 15 cm dari permukaan tanah.
Gambar 20. Rumput Setaria
Gambar 19. Rumput Mexico
Gambar 21. Pemotongan/defoliasi
  • Pemupukan awal pada saat pengolahan tanah dengan dosis 10 ton pupuk kandang, 50 kg KCl dan 50 kg TSP per hektar.
  • Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah 3 kali pemotongan dengan takaran yang sama. Sedangkan urea diberikan pada saat tanaman berumur 2 minggu sebanyak 50 kg/ha.
Selama ini pohon lamtoro dimanfaatkan sebagai tanaman pagar, tanaman pelindung, kayu bakar, pupuk hijauan dan pencegah erosi serta daunnya dapat dimanfaatkan sebagai hijauan pakan bagi ternak yang diberikan dalam bentuk segar. Daun lamtoro dapat diberikan 40 % dari hijauan pakan dan dalam pemberiannya dicampur dengan hijauan lain.
Sebagai alternatif penyediaan pakan hijauan sepanjang tahun dianjurkan dengan menanam pakan hijauan ternak dengan sistem 3 strata. Sistem tiga strata merupakan suatu pola tanam pakan hijauan ternak yang ditujukan untuk menyediakan pakan sepanjang tahun. Susunan 3 strata yang
dimaksud adalah:
Strata – 1 : Terdiri dari tanaman rumput potong, rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput benggala (Panicum maxcimum), rumput gamba (Andropogon gayamus), rumput setaria (Setaria Sp) dan lain-lain
Strata – 2 : Terdiri dari tanaman hortikultura/tanaman pangan
Strata – 3 : Terdiri dari legum pohon (sengon, waru, lamtoro, gamal) selain untuk pakan pada musim kemarau panjang, tanaman tersebut juga dapat digunakan sebagai tanaman pelindung dan pagar kebun maupun kayu bakar.
Gambar 22. kebun hijauan pakan ternak dengan sistem 3 strata yang terdiri dari : rumput setaria, rumput gajah, pohon lamtoro dan kacang tanah.
Ada beberapa jenis rumput unggul seperti rumput raja (King Grass), rumput gajah, rumput benggala, setaria, rumput mexico dan lain-lain. Dan tanaman leguminosa seperti Gamal (Glyricidia), Kaliandra, Turi, Lamtoro, Siratro yang memiliki nilai gizi tinggi.

Pakan Penguat (Konsentrat)
Konsentrat adalah campuran dari beberapa bahan pakan untuk melengkapi kekurangan gizi dari hijauan pakan ternak. Bahan pakan konsentrat yang dapat diberikan pada ternak sapi antara lain : dedak padi, bungkil kelapa, jagung giling, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kecap, dan lain-lain. Campuran bahan pakan konsentrat yang diberikan pada ternak sangat tergantung kepada harga dan ketersediaan bahan pakan di sekitar lokasi usaha penggemukan ternak sapi.
Dari berbagai hasil penelitian beberapa formulasi pakan konsentrat yang dapat diberikan pada ternak sapi potong diantaranya adalah :
  1. Campuran 70 % dedak padi dan 30 % bungkil kelapa, kemudian ditambahkan dengan 0,5 % tepung tulang dan 1 % garam dapur.
  2. Campuran 2 bagian dedak + 1 bagian bungkil kelapa + 1 bagian jagung. Selanjutnya ditambahkan tepung tulang dan garam dapur sebanyak 1 – 2 % kedalam campuran pakan tersebut.
  3. Campuran 70 % dedak padi + 25 % bungkil kelapa + 5 % jagung giling, kemudian ditambahkan 1 % tepung tulang dan garam dapur.
3. Limbah Pertanian

- Jerami Padi dan Kedelai
Jerami padi merupakan limbah pertanian yang paling potensial dan terdapat hampir di seluruh daerah di Indonesia dengan produksi sekitar 52 juta ton bahan kering per tahun. Dari jumlah tersebut sebagian besar dihasilkan di Pulau Jawa dan Bali yaitu sebanyak 21 juta ton bahan kering per tahun.
Gambar 23. Usaha pembibitan sapi potong yang menggunakan jerami padi sebagai sumber pakan serat
Berdasarkan potensi produksi jerami padi dan asumsi 1 Unit Ternak setara d engan seekor sapi dengan bobot badan 325 kg dan konsumsi bahan kering sebesar 2% bobot badan, maka pemanfaatan jerami dapat menampung lebih kurang 10 juta Unit Ternak. Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak bersaing dengan industri kertas dan industri jamur serta penggunaannya sebagai sumber mineral tanah.
Penggunaan jerami padi sebagai sumber mineral adalah sebesar 50% sedangkan pemanfaatannya sebagai pakan ternak hanya sebesar 35%. Sebagai bahan pakan, jerami padi mempunyai beberapa kriteria yang tidak diinginkan yaitu mempunyai kandungan protein kasar, kalsium dan fosfor yang rendah masing-masing adalah 3-5 %, 0,15% dan 0,10%; serta kandungan serat kasar yang tinggi (31,5-46,5%); akibatnya menimbulkan kecernaan yang rendah yaitu 35 – 40%. Konsekuensi dari karakteristik tersebut menyebabkan jerami padi hanya dapat dikonsumsi maksimal sebesar 2% berat badan, sehingga apabila diberikan secara tunggal menyebabkan penurunan berat badan.
Optimalisasi pemanfaatan jerami padi dan kedelai sebagai pakan ternak salah satunya adalah dengan suplementasi atau pemberian pakan tambahan yang bertujuan selain dapat meningkatkan daya cerna jerami padi juga dapat meningkatkan suplai zat nutrisi bagi induk semang.

- Dedak padi
Pemanfaatan dedak sebagai bahan pakan ternak sudah umum dilakukan. Nutrisi dedak padi sangat bervariasi bergantung pada jenis padi dan jenis mesin penggiling.
Pada usaha pembibitan, dedak padi dapat menggantikan konsentrat komersial hingga 100%, terutama dedak padi kualitas sedang sampai baik yang
biasa disebut dengan pecah kulit (PK) 2 atau sparator.
- Kulit kopi, coklat dan kacang tanah
Untuk usaha pembibitan, Pemanfaatannya dapat mencapai 20% dalam konsentrat komersial.
- Tumpi jagung dan tepung gaplek dari ubi kayu
Untuk usaha pembibitan, Pemanfaatannya dapat mencapai 75% dalam konsentrat komersial.

3. Pemberian pakan
 
a. Sapi Sapihan; Penyapihan dilakukan setelah memasuki bulan ke-7 (205 hari) yang diharapkan pedet telah mampu mengkonsurnsi dan memanfaatkan pakan kasar dengan baik sampai dengan umur 12 bulan. Introduksi teknologi pakan dilakukan untuk efisiensi biaya pemeliharaan dengan target PBBH > 0,6 kg/ekor/ hari .
Alternatif model pakan yang diberikan untuk sapi sapihan dengan bobot badan 150 -175 kg, skor kondisi badan 6 – 7 adalah 2 – 3 kg dedak padi kualitas baik, 3 kg kulit singkong, rumput segar 3 – 4 kg dan jerami padi kering adlibitum (± 1 – 2 kg).

b. Sapi dara; Introduksi teknologi pakan dilakukan untuk efisiensi biaya pemeliharaan dengan target PBBH > 0,6 kg/ekor/hari. Alternatif model pakan untuk sapi dara dengan bobot badan 200 kg, adalah 4 kg padi kualitas sedang sampai dengan baik, rumput segar 3 – 4 kg dan jerami padi kering ad-libitum (± 3 kg).

c. Sapi bunting tua; Teknologi steaming up, challenge, dan flushing dilakukan secara berkesinambungan sejak sapi induk bunting 9 bulan hingga menyusui anak umur 2 bulan. Alternatif model pakan yang diberikan untuk sapi induk bunting tua dengan bobot badan 325- 350 kg, adalah 6 kg dedak padi kualitas sedang s.d. baik, rumput segar 3 – 4 kg dan jerami padi kering ad-libitum (±_5 kg).

d. Sapi menyusui; Penyapihan pedet dianjurkan pada umur 7 bulan, mengingat susu merupakan pakan terbaik bagi pedet. Sapi induk dapat menghasilkan susu sampai dengan umur kebuntingan 7 bulan tanpa berpengaruh negatif terhadap kebuntingan berikutnya. Alternatif model pakan yang diberikan untuk sapi induk menyusui dengan bobot badan 300 kg, 6 – 7 kg dedak padi kualitas baik, rumput segar 4 kg dan jerami padi kering
ad-libitum (± 6 kg).

Usaha Penggemukan Sapi


Permintaan daging sapi saat ini semakin meningkat seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tentunya, hal ini menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Anda dapat meraih keuntungan dengan membuka usaha penggemukan sapi.

Proses penggemukan sapi potong dapat dilakukan dengan cara tradisional maupun intensif secara tradisional, penggemukan sapi hanya menggunakan pakan hijauan saja. Oleh karena itu masa penggemukan yang diperlukan lebih lama karena pertumbuhan bobot badan sapi lambat yaitu berkisar 0,3-0,6 kilogram per harihari. Sapi baru siap dipotong setelah berumur empat tahun. Penggemukan sapi secara insentif dengan pakan hijauan yang ditambah konsentrat, pertumbuhan berat badannya maksimum untuk 0,85-1,50 kilogram untuk sapi Brahman.

Pemberian pakan ternak

Pada dasarnya, sumber pakan ternak sapi dapat disediakan dalam bentuk hijauan dan konsentrat. Satu hal yang terpenting adalah pakan dapat memenuhi protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.

Jerami dan dedak dapat digunakan sebagai pakan sapi setelah dikeringkan jerami dapat disimpan di gudang, dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak ruminansia andalan.

Penyakit yang harus diwaspadai
Dalam usaha penggemukan sapi potong, beberapa penyakit yang harus diwaspadai dan dicegah antara lain penyakit antraks, penyakit mulut dan kuku, serta suara. Ketiga penyakit tersebut dapat mematikan, oleh karenanya pencegahannya dengan cara vaksinasi terhadap sapi-sapi secara rutin. Sedangkan penyakit suara parasit penyebabnya lewat perantara gigitan, lalat ternak tabanus, caplak, kuku dan sebagainya.

Selain penyakit-penyakit di atas masih ada pula penyakit lain seperti busuk kuku, ngorok dan cacing giling serta cacing hati.

Analisa usaha
Analisa kelayakan usaha sapi potong diproyeksikan per periode untuk 50 ekor sapi bakalan. Sapi bakalan diasumsikan dipelihara secara insentif selama 90-100 hari. Pemeliharaan sapi secara insentif dan disertai dengan pemberian pakan ternak yang bernutrisi tinggi akan diperoleh kenaikan berat badan sapi sebesar 1,2-1,4 kilogram per hari, selama masa pemeliharaan hingga panen.

Jumat, 19 April 2013

Gejala demam berdarah

      Pada musim penghujan seperti ini, penyakit yang menamakan dirinya sebagai penyakit demam berdarah ini seringkali menampakkan dirinya dan menyerang sebagian orang. Pasalnya di musim penghujan seperti ini akan banyak genangan air yang menjadi tempat bersarangnya nyamuk, dan penyakit demam berdarah itu sendiri berasal dari virus dengue yang disebarkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes.

     Tak hanya demam berdarah, pada musim hujan seperti ini akan banyak sekali penyakit yang mengancam kesehatan dikarenakan cuaca dingin yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun.
Menurut wikipedia, penyebab utama dari demam berdarah ini adalah virus dengue dimana terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. diantaranya DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda.



Nyamuk Demam Berdarah

Demam berdarah mempunyai beberapa jenis, dan ciri ciri gejala yang berbeda, berikut jenis dan ciri ciri demam berdarah.

Jenis dan Ciri Demam Berdarah :

1. Demam berdarah (klasik)

Dengue fever atau demam dengue merupakan penyakit panas akut yang ditandai dengan panas 2-7 hari disertai 2 atau lebih gejala berikut :


  1. Sakit kepala
  2. Nyeri belakang mata
  3. Nyeri pada otot dan/atau sendi
  4. Ruam
  5. Manifestasi perdarahan baik dengan tes provokasi dengan menggunakan tourniket tensimeter atau timbul spontan berupa bintik-bintik/bercak perdarahan di kulit yang berwarna merah keunguan dan biasanya tidak hilang dengan penekanan.
  6. hasil laboratorium menunjukkan leukopenia (jumlah sel darah putih yang kurang dari normal)

Tipe panas dengue fever juga khas, yaitu tipe panas “punuk onta” (saddle back fever), yaitu panas tinggi beberapa hari, lalu turun dalam beberapa hari kemudian naik lagi.

2. Demam berdarah dengue (hemoragik)

Dengue Haemorrhagik Fever atau demam berdarah dengue merupakan demam dengue yang disertai dengan gejala/tanda berikut:


  1. Perdarahan yang nyata, yang bisa berupa hasil tes tourniket yang positif; bintik-bintik perdarahan di tubuh; mimisan, gusi berdarah; hingga muntah warna kehitaman seperti kopi atau berak seperti petis yang merupakan tanda perdarahan saluran cerna bagian atas
  2. hasil laboratorium menunjukkan trombositopenia (jumlah trombosit yang kurang dari normal)
  3. kebocoran plasma darah yang ditandai dengan hasil lab PCV meningkat lebih dari 20%, penimbunan cairan di rongga perut (ascites) atau di rongga paru (efusi pleura), atau tanda-tanda syok


3. Demam Berdarah Sindrom Syok Dengue

Dengue shock syndrome (DSS) merupakan demam berdarah dengue yang disertai dengan gejala-gejala syok yaitu nadi cepat dan kecil, ujung-ujung tangan dan kaki dingin, tekanan darah turun atau hilangnya kesadaran dari si sakit. Pada kondisi ini biasanya si sakit tidak panas sebagaimana gejala sebelumnya. DSS ini sering terjadi pada hari ke-4 hingga ke-7 periode sakit. Bentuk penyakit inilah yang paling sering menyebabkan kematian.



Pencegahan Demam Berdarah :


Virus dengue ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Cara mencegah demam berdarah dengue yang efektif adalah pengendalian vektor penyakit yaitu nyamuk Aedes agypti, berikut beberapa cara yang bisa di lakukan :

  1. Fogging, atau pengasapan insektisida. Cara ini memiliki kekurangan karena hanya dapat memberantas nyamuk dewasa, bukan larva; hanya memiliki jangkauan 100-200 m dari pusat pengasapan serta adanya kecenderungan nyamuk mengalami kekebalan terhadap insektisida.
  2. Pencegahan gigitan nyamuk dengan menggunakan selambu, atau obat-obat yang dioleskan ke kulit. Beberapa tanaman seperti zodia, geranium dan lavender ternyata disebutkan dapat mencegah gigitan nyamuk.
  3. Pemberian obat-obatan pembasmi larva,seperti abate, pada tempat penampungan air
  4. Pemberantasan sarang nyamuk, seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah melalui program 3 M : menguras bak air, menutup tempat yang mungkin menjadi sarang berkembang biak nyamuk, mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air. Cara ini menurut beberapa penelitian adalah cara yang paling efektif, namun paling sulit untuk dilakukan karena membutuhkan peran serta seluruh masyarakat.

Nah demikianlah ciri gejala demam berdarah serta cara pencegahannya yang bisa saya berikan disini, semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan serta dapat mengetahui cara pencegahan agar penyakit demam berdarah tidak menyerang. Semoga bermanfaat, Salam.

Cara membuat kripik kentang

Resep Membuat Keripik Kentang Renyah Gurih Kress 
 
Resep Keripik Kentang Renyah

Bahan Membuat keripik kentang renyah :
1/2 kg Kentang, kupas, cuci bersih
1 sdt Kapur sirih, larutkan ke air sedikit
Air panas, secukupnya

Minyak goreng, secukupnya
Bahan taburan keripik kentang misal keju bubuk, cabai bubuk, balado, dll sesuai selera


Cara Membuat keripik kentang renyah :
1. Ambil kentang, iris tipis.
2. Rendam kentang dalam air panas lalu beri air larutan kapur sirih.
3. Diamkan hingga kurang lebih 30 menit, kemudian angkat dan cuci bersih. Tiriskan.
4. Goreng dalam minyak panas sampai kentang benar-benar terendam minyak. Gunakan api sedang.
5. Tunggu hingga kentang benar-benar garing renyah dan berwarna kuning kecoklatan atau keemasan, angkat, tiriskan, taburi dengan bumbu keju bubuk atau menurut selera sobat onliners.

Tips Membuat keripik kentang renyah, tipis, dan tidak gagal :

1. Agar irisan kentang rata, gunakan alat pemotong yang bisa diatur sesuai kebutuhan. Bisa dengan alat potong yang datar seperti keripik kentang lays atau yang bergelombang seperti chitato.
2. Kalau sobat onliners suka, kalian bisa melapisi kentang dengan campuran tepung beras atau tepung bumbu siap pakai, untuk rasa yang lebih renyah.
3. Selalu gunakan minyak goreng baru untuk menggoreng keripik kentang agar rasanya tidak berubah dan hasil gorengan keripiknya bersih, serta warnanya bisa bagus kuning keemasan.
4. Agar matang keripik kentang merata, gorenglah keripik kentang dalam minyak panas dan banyak, pastikan kentang benar-benar terendam minyak panas, juga jangan memasukkan kentang terlalu banyak ke dalam penggorengan.
5. Agar keripik kentang tidak lengket atau menempel satu dengan yang lainnya, masukkan kentang satu per satu saat minyak benar-benar sudah panas.
6. Agar keripik kentang tidak berminyak, setelah ditiriskan letakkan keripik kentang diatas loyang atau baki yang beralas kertas merang atau tisu agar sisa minyak terserap.
7. Agar tidak bosan terhadap rasa keripik kentang atau untuk memvariasikan rasa, padukan bahan keripik dengan bumbu-bumbu lainnya sesuai selera anda, misalnya bumbu bubuk BBQ, bumbu rasa pizza, rasa bumbu thailand, bumbu rasa pedas, rasa keju, rasa jagung bakar atau bumbu rasa lainnya.
8. Supaya keripik kentang tetap renyah dan tahan lama, masukkan keripik dalam wadah stoples kedap udara dan bertutup rapat saat keripik dalam keadaan dingin. Pastikan saat toples ditutup, keripik yang ada di dalam stoples tidak menimbulkan uap (masih panas) atau embun yang bisa menyebabkan jamur, dan keripik cepat alot atau melempem.
9. Jika sebelum masa kadaluwarsa tiba tapi keripik kentang sudah melempem, alot atau tidak renyah, sebaiknya oven atau goreng kembali keripik kentang tersebut.


Itulah cara membuat resep keripik kentang yang renyah dan gurih. Tentunya sangat mudah, dan kita bisa menghemat pengeluaran kita tentunya. Selamat mencoba!!!!

Cara Membuat Tahu Susu

Proses Pembuatan 
Bahan-bahan tahu susu terdiri dari kacang kedelai, susu sapi, mentega, garam, bawang putih, kunyit, dan air. Kacang kedelai yang digunakan harus benar-benar pilihan atau kualitas nomor satu dengan menggunakan kacang kedelai terbaik, agar tahu susunya enak dan bergizi.

Peralatan pembuatan yang dibutuhkan antara lain, tong untuk pencucian kacang kedelai, mesin giling, tungku perebusan, tong kayu, tong plastik, saringan besar dan kecil, serok, cetakan, kayu pengaduk, tangok (berbentuk kerucut untuk menyaring kedelai), kain saring, kain cetakan. dan tampir (untuk menempatkan tahu yang sudah jadi, terbuat dari bambu). 

Pembuatan tahu susu diawali dengan perendaman kacang kedelai selama 4 jam. Setelah itu dicuci sampai bersih, lalu dimasukkan ke dalam mesin penggilingan. Setelah digiling kacang kedelai dimasukkan ke air mendidih untuk direbus selama kurang lebih 1 jam, sambil diaduk-aduk.Setelah itu, kacang kedelai dipindahkan ke dalam tong kayu untuk dipisahkan antara ampas dan sari kedelai. Kemudian sari susu kedelai dicampur dengan susu murni, mentega, garam dan bibit tahu sambil diaduk-aduk hingga tercampur rata. 

Langkah selanjutnya, endapkan.Endapan sari kedelai dituang ke dalam cetakan dan dipres selama kurang lebih satu jam, lalu diangkat dari cetakan. Selanjutnya, tahu susu dipotong-potong sesuai ukuran cetakan yang diinginkan.Bentuknya bisa bermacam-macam, kotak kecil untuk tahu goreng,  kotak buntel, tahu cetak bungkus (takus), tahu panjang yang biasa dijual dalam keadaan mentah, dll.Setelah dipotong-potong, tahu dimasukan ke dalam air mendidih yang telah diberi garam dan bawang putih, lalu rebus kembali selama 10 hingga 15 menit. 

Jika ingin tahu susu berwarna kuning, maka harus melalui satu proses lagi, yaitu pewarnaan dengan bahan alami kunyit. Tahu pun siap digoreng atau dimasukkan ke dalam kemasan plastik atau besek untuk dijadikan oleh-oleh.

Cara membuat krupuk susu

Cara Membuat Krupuk Susu
Bahan:
1. susu pecah
2. gram tepung tapioka
3. butir kuning telur
4. gula
5. garam
6. ketumbar
7. bawang putih

Langkah- langkah pembuatan kerupuk susu adalah:
1. Rebus 1 liter Susu pecah hingga kempel (tahu susu)
2. Campurkan susu tadi dengan 60 gram tepung tapioka, 1 butir kuning telur serta bumbu.
3. Uleni adonan tersebut hingga homogen (rata)
4. Bungkus adonan dengan daun pisang seperti membuat lemper
5. Kukus di atas dandang sampai masak kurang lebih satu jam
6. Setelah masak, adonan diangkat dan didinginkan
7. Adonan diiris tipis – tipis
8. Jemur sampai kering
9. Kemas dalam kantong plastik

10. Tinggal di coba dirumah...

Cara membuat biogas sederhana

Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan yang dibutuhkan untuk membuat rektor ini, peralatan tersebut antara lain :
 Volume reaktor (plastik) : 300 liter
Besi Siku, Mur & Baut : 10 buah
Kompresor : 1 buah
Pengaman gas (Regulator) : 3 buah
Selang saluran gas : + 10 m
Kebutuhan bahan baku : kotoran ternak dari 2-3 ekor sapi/ kerbau, atau 6 ekor babi.
Roda : 5 buah
Tabung LPG : 3 tabung ukuran kecil
Rangkaian Elektrik
Pada bagian ini dilakukan pembelian komponen elektronika yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian elektriknya, peralatan tersebut antara lain :
Solder & Pasta Solder : 2 buah
Cutter : 1 buah
Multi Meter : 1 buah
Bor PCB : 1 buah
Gunting : 1 buah
Tang Potong : 1 buah
Penyedot Timah : 1 buah
Timah : 5 buah

Pemasangan Reaktor Biogas Serta Pembuatan Rangkaian Elektrik
Pada pemasangan reaktor biogas dan pembuatan rangkaian elektrik ini adapun langkah – langkahnya antara lain sebagai berikut :
Pembuatan reaktor, menggunakan plastik penampung air (tandon air dengan kapasitas 300 liter)
Pembuatan meja tabung plastik : panjang = 2 m, lebar = 1,2m.
Kotoran sapi (fases) awal sebanyak 12 karung kantong semen atau karung seukurannya (12 kantong semen = 240 lt). Persiapan awal ini untuk mempercepat produksi gas yang siap untuk digunakan.
Drum untuk tempat pencampuran kotoran (fases) dengan air (1:1) masing 1 buah (120 liter)
Merangkai rangkaian power suplly (catu daya) 5V, 12V dan 24V
Merangkai rangkaian sensor serta rangkaian SC (signal conditioning)
Merangkai rangkaian driver relay dan driver motor.
Merangkai rangkaian mikrokontoller ATMEGA8535 serta rangkaian downloadernya.
Membuat Software untuk di displaykan pada PC (Personal Computer)
CARA PENGOPERASIAN REAKTOR BIOGAS
Adapun cara – cara mengoprasikan reaktor biogas ini antara lain sebagai berikut :
 Buat campuran kotoran ternak dan air dengan perbandingan 1 : 1 (bahan biogas)
 Masukkan bahan biogas ke dalam reaktor melalui tempat pengisian sebanyak 240 liter, selanjutnya akan berlangsung proses produksi biogas di dalam reaktor.
Setelah kurang lebih 10 hari reaktor biogas dan penampung biogas akan terlihat mengembung dan mengeras karena adanya biogas yang dihasilkan. Biogas sudah dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Sekali-sekali reaktor biogas digoyangkan supaya terjadi penguraian yang sempurna dan gas yang terbentuk di bagian bawah naik ke atas, lakukan juga pada setiap pengisian reaktor.
Pengisian bahan biogas selanjutnya dapat dilakukan setiap hari, yaitu sebanyak + 40 liter setiap pagi dan sore hari. Sisa pengolahan bahan biogas berupa sludge (lumpur) akan keluar dari reaktor setiap kali dilakukan pengisian bahan biogas. Sisa hasil pengolahan bahan biogas tersebut dapat digunakan langsung sebagai pupuk organik, baik dalam keadaan basah maupun kering.
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN REAKTOR BIOGAS
Berikut ini merupakan cara untuk merawat dan memelihara reaktor biogas antara lain sebagai berikut :
Apabila reaktor tampak mengencang dan indikator pada pressure gauge mengalami
perubahan hal ini di karenakan adanya gas tetapi gas tidak mengisi penampung gas, 
maka luruskan selang dari pengaman gas sampai reaktor, karena uap air yang ada di 
dalam selang dapat menghambat gas mengalir ke penampung gas. Lakukan hal tersebut 
sebagai pengecekan rutin.
Cegah air masuk ke dalam reaktor dengan menutup tempat pengisian disaat tidak ada 
pengisian reaktor. Serta dilakukan pengecekan rutin jika kandungan air di dalam reaktor 
berlebih.

PENGEMBANGAN PETERNAK SAPI PERAH DI DESA LEGOK




Meskipun Peternak sapi perah yang ada di Desa Legok Kec.Gempol ini terbilang masih skala kecil tapi hasilnya sudah menunjukkan prioritas yang tidak perlu diragukan lagi . Dari kualitas rasa susu sapi dan jumlah yang di hasilkan , peternakan ini memenuhi kriteria untuk bisa dikembangkan lagi.Lokasi peternakan yang tepatnya berada di Dusun Ngering Rt.09 / 05 Desa Legok Kec.Gempol ini terbilang menjadi favorit warga dalam mendapatkan susu sapi segar.  Akan tetapi tetap saja peternak membutuhkan pembinaan oleh Dinas Peternakan terkait dalam hal kapasitas peluang , potensi pengelolaan modern atau pengembangan usaha terpadu dan intensif peternakan sapi untuk peningkatan produksi ternak sapi dan kesejahteraan peternak  . Kendala permodalan juga menjadi hal yang perlu di perhatikan dalam mengembangkan usaha ini ke pasar yang lebih luas. susu sapi merupakan bahan pangan yang sangat  berharga karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi
produksi susu bisa juga mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa faktor penentu dalam usaha peternakan, seperti pemuliaan dan reproduksi, penyediaan dan pemberian pakan, pemeliharaan ternak, penyediaan sarana dan prasarana pengolahan, serta pencegahan penyakit dan pengobatan ternak.  Manajemen pakan memiliki proporsi yang sangat besar dalam produktivitas susu, dibandingkan breeding dan manajemen kandang. Dalam rangka meningkatkan  efisiensi manajemen pemeliharaan ternak khususnya pemberian pakan, perlu dilakukan strategi pemberian pakan yang meliputi penyediaan bahan pakan, penyusunan ransum, penyajian pakan dan peran kelembagaan yang terkait. Penyediaan bahan pakan sapi perah harus mempertimbangkan faktor palatabilitas, nilai nutrisi, ketersediaan dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, serta harga terjangkau.

Resep Mengolah Kulit Manggis menjadi Obat

Resep mengolah kulit manggis menjadi obat

Kita coba mengakali bagaimana caranya agar jus ini dapat dinikmati dan dirasakan manfaatnya oleh orang banyak tanpa membebani mereka dengan pengeluaran yang tidak wajar. Dasar rujukan ilmiyah dari resep ini berdasarkan artikel yang dimuat oleh Majalah Trubus No. 503, Edisi Oktober 2011
Langsung saja :
 
  Bahan :
- 1 buah manggis.
-  Madu 
-  Gula rendah kalori, atau gula aren.
- 1 gelas air matang.
 
Siapkan 1 buah manggis yang bagus, sudah matang, dengan ukuran sedang sampai besar.
Pilih yang kulitnya paling bersih, dan bebas dari getah2 kuning khas manggis.
Buanglah kelopak manggis (yang berwarna hijau) yang berada di pangkal buah manggis tempat batang manggis tsb.
Cuci bersih buah manggis tsb, utk menghilangkan kotoran dan noda2 yang yg menempel pada kulit manggis.
Buang kulit luar manggis yang keras itu
Kupas tipis kulit luarnya karena pada kulit luar terdapat zat lilin (kulit luar akan menutupi dinding perut atau menghalangi penyerapan )
Ini yang menyebabkan sembelit bahkan bisa terjadi diare berkepanjangan.
Riapkan blender, atau alat pembuat jus.
Bukalah manggis dengan tangan sehingga pecah merekah.
WALAUPUN INI JUS KULIT MANGGIS, TAPI BUKAN HANYA KULITNYA SAJA YANG DI JUS, tapi semuanya, TERMASUK BIJINYA.
 
Jadi, masukkan semua daging manggis (yg berwarna putih sekalian biji manggis didalamnya) kedalam wadah blender.
Potong2lah kulit manggis (daging kulit), boleh dengan pisau, atau boleh dengan menyobek2nya, dan masukkan juga kedalam wadah blender.
Tambahkan 4-5 sendok makan madu, dan air matang sebanyak 1 gelas (350-400 cc). Nantinya jika kurang manis, boleh ditambahkan madu secukupnya atau gula aren atau gula rendah kalori (Tropicana Slim) sesuai selera.
Tambah rosella segar untuk mengurangi rasa pahit kulit tersebut.
Blenderlah manggis beserta kulit (daging kulit), dan bijinya tsb sampai benar-benar halus (sekitar 3 - 4 menit).
Jus kulit manggis telah siap.
Simpanlah dalam wadah yang bisa di tutup rapat, bisa botol, atau wadah Tupper ware, dan simpan di lemari es.
Aturan pakai :
3 x sehari, @3-4  sendok makan (30cc)  Pagi setelah bangun tidur: Siang dan malam sebelum tidur
Apabila anda mempunyai gejala mag sebaiknya dikonsumsi setelah makan.
dan perbanyak minum air putih ( memperlancar penyerapan dan berfungsi untuk memperlancar sistem sekresi racun dalam tubuh.
 

CATATAN  :
- Jus ini rasanya tidak enak. Untuk merubah rasanya agar lebih enak, silahkan berimprovisasi dengan menambahkan 1 sendok teh cuka rosella, atau cuka apel,  atau setengah buah apel, atau 8 buah  buah anggur, atau perasan jeruk lemon dll.
(Tapi kalau saya pribadi, tidak ada masalah dengan rasa jus yg tidak enak ini) Dan jika anda ingin berimprovisasi, maka pikirkan agar bahan2 tambahan yang anda campurkan, tidak merusak rasa asli dan khasiat dari kulit manggis itu sendiri.
- Permukaan atas jus ini akan menghitam jika terkena udara, ini tidak ada masalah, tidak perlu dibuang lapisan yang menghitam ini.
- Tidak disarankan untuk  dikonsumsi dalam keadaan perut kosong.
- Pada awal pemakaian, perut terasa tidak enak. Maka tidak usah kuatir. Ini biasa, sebab ada reaksi tindak balas utk pertama kali dari tubuh terhadap kandungan zat dalam jus ini.
Untuk pemakaian berikutnya, rasa tidak enak ini akan hilang dengan sendirinya (at least, ini yang saya alami)
Dalam 2-3 hari pemakaian, efek pengobatan dari jus ini akan membuahkan hasil secara nyata dan signifikan,.
Anda boleh menyebarkan resep ini (copas), “ Berbagilah maka kamu semakin kaya”  
Dan jika anda mau,  anda boleh membuka usaha penjualan jus ini, tanpa harus membayar apapun kepada saya. Tapi ingat, jangan racuni konsumen anda dengan bahan pengawet.
Nah, Buah manggis adalah buah musiman, dimana baru banyak beredar di pasaran pada
sekitar awal tahun dan akhir tahun saja.
Jika ternyata diantara anda ada yang sudah cocok mengkonsumsi kulit manggis sebagai salah satu terapi penyembuhan terhadap penyakit anda yang anda anggap manjur dan mujarab, dan ternyata buah manggis sudah hilang dari pasaran karena memang musimnya telah lewat, padahal anda ingin terus mengkonsumsi olahan kulit manggis ini,
lalu bagaimana caranya mendapatkan olahan kulit manggis ini secara kontinyu?
Anda tidak perlu khawatir karena kami sudah menyediakan Jus Manggis siap minum dengan segala khasiat dan manfaatnya.

Kamis, 18 April 2013

Temulawak Obat Tradisional

Temulawak, Temu putih (Indonesia), Temulawak (Jawa); Koneng Gede (Sunda), Temulabak (Madura)
Temulawak (Curcuma xanthorhiza L.) adalah tanaman obat-obatan yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Tanaman ini berasal dari Indonesia.
Tanaman temulawak dapat tumbuh hingga setinggi 2 m, memiliki bunga berwarna kuning. Rimpang temulawak digunakan sebagai bahan obat-obatan tradisional dan minuman penyegar.

Temulawak (curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis. Temulawak juga berkembang biak di tanah tegalan sekitar pemukiman, terutama pada tanah gembur, sehingga buah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar. Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter. Daunnya lebar dan pada setiap helaian dihubungkan dengan pelapah dan tangkai daun yang agak panjang. Temulawak mempunyai bunga yang berbentuk unik (bergerombol) dan berwarna kuning tua. Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warna khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna kekuning-kuningan. Daerah tumbuhnya selain di dataran rendah juga dapat tumbuh baik sampai pada ketinggian tanah 1500 meter di atas permukaan laut.

Komposisi :KANDUNGAN KIMIA : Daging buah (rimpang) temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol. Dan kurkumin yang terdapat pada rimpang tumbuhan ini bermanfaat sebagai acnevulgaris, disamping sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu).

Efek yang ditimbulkan
Efek analgesik
Yamazaki (1987, 1988a) melaporkan bahwa ekstrak metanol temulawak yang diberikan secara oral pada tikus percobaan, dinyatakan dapat menekan rasa sakit yang diakibatkan oleh pemberian asam asetat. Selanjutnya, Yamazaki (1988b) dan Ozaki (1990) membuktikan bahwa germakron adalah zat aktif dalam temulawak yang berfungsi menekan rasa sakit tersebut.

Efek anthelmintik
Pemberian infus temulawak, temu hitam dan kombinasi dari keduanya dalam urea molasses block dapat menurunkan jumlah telur per gram tinja pada domba yang diinfeksi cacing Haemonchus contortus (Bendryman dkk. 1996).

Efek antibakteri/antijamur
Dilaporkan bahwa ekstrak eter temulawak secara in vitro dapat menghambat pertumbuhan jamur Microsporum gypseum, Microsporum canis, dan Trichophytol violaceum (Oehadian dkk. 1985). Minyak atsiri Curcuma xanthorrhiza juga menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans, sementara kurkuminoid Curcuma xanthorrhiza mempunyai daya hambat yang lemah (Oei 1986a).

Efek antidiabetik
Penelitian Yasni dkk. (1991) melaporkan bahwa temulawak dapat memperbaiki gejala diabetes pada tikus, seperti : growth retardation, hyperphagia, polydipsia, tingginya glukose dan trigliserida dalam serum, dan mengurangi terbentuknya linoleat dari arakhidonat dalam fosfolipid hati. Temulawak khusus-nya merubah jumlah dan komposisi fecal bile acids.

Efek antihepatotoksik
Pemberian seduhan rimpang temulawak sebesar 400, 800 mg/kg selama 6 hari serta 200, 400 dan 800 mg/kg pada mencit selama 14 hari, mampu menurunkan aktivitas GPT-serum dosis hepatotoksik parasetamol maupun mempersempit luas daerah nekrosis parasetamol secara nyata. Daya antihepatotoksik tergantung pada besarnya dosis maupun jangka waktu pemberiannya (Donatus dan Suzana 1987).

Efek antiinflamasi
Oei (1986b) melaporkan bahwa minyak atsiri dari Curcuma xanthorrhiza secara in vitro memiliki daya antiinflamasi yang lemah. Sementara Ozaki (1990) melaporkan bahwa efek antiinflamasi tersebut disebabkan oleh adanya germakron. Selanjutnya, Claeson dkk. (1993) berhasil mengisolasi tiga jenis senyawa non fenolik diarylheptanoid dari ekstrak rimpang temulawak, yaitu : trans-trans-1,7-difenil-1,3,-heptadien-4-on (alnuston); trans1,7-difenil-1-hepten-5-ol, dan trans,trans-1,7-difenil-1,3,-heptadien-5-ol. Ketiga senyawa tersebut dinyatakan mempunyai efek antiinflamasi yang nyata terhadap tikus percobaan.

Efek antioksidan
Jitoe dkk. (1992) mengukur efek antioksidan dari sembilan jenis rimpang temu-temuan dengan metode Thiosianat dan metode Thiobarbituric Acid (TBA) dalam sistem air-alkohol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak temulawak ternyata lebih besar dibandingkan dengan aktivitas tiga jenis kurkuminoid yang diperkirakan terdapat dalam temulawak. Jadi, diduga ada zat lain selain ketiga kurkuminoid tersebut yang mempunyai efek antioksidan. Selanjutnya, Masuda dkk. (1992) berhasil mengisolasi analog kurkumin baru dari rimpang temulawak, yaitu: 1-(4-hidroksi-3,5-dimetoksifenil)-7-(4 hidroksi-3-metoksifenil)-(1E. 6E.)-1,6-heptadien-3,4-dion. Senyawa tersebut ternyata menun-jukkan efek antioksidan melawan oto-oksidasi asam linoleat dalam sistem air-alkohol.

Efek antitumor
Itokawa dkk.(1985) berhasil mengisolasi empat senyawa sesquiterpenoid bisabolan dari rimpang temulawak, yaitu -kurkumen, ar-turmeron,  -atlanton dan xanthorrizol. Sebagian besar dari zat tersebut merupakan senyawa antitumor melawan sarcoma 180 ascites pada tikus percobaan. Efektivitas antitumor dari senyawa tersebut adalah: (+++) untuk  -kurkumen, (++) untuk ar-turmeron, dan (++) untuk xanthorrizol. Sementara itu, Yasni (1993b) melaporkan bahwa pemberian temulawak dapat mengaktifkan sel T dan sel B yang berfungsi sebagai media dalam sistem kekebalan pada tikus percobaan.
Ahn dkk. (1995) melaporkan bahwa ar-turmeron yang terkandung dalam temulawak dapat memperpanjang hidup tikus yang terinfeksi dengan sel kanker S-180. Komponen tersebut menunjukkan aktifitas sitotoksik yang sinergis dengan sesquifelandren yang diisolasi dari tanaman yang sama sebesar 10 kali lipat terhadap sel L1210. Disamping itu, kurkumin bersifat memperkuat obat-obat sitotoksik lainnya seperti siklofosfamida, MeCCNU, aurapten, adriamisin, dan vinkristin.

Efek penekan syaraf pusat
Penelitian Yamazaki dkk. (1987, 1988a) menyatakan bahwa ekstrak rimpang temu lawak ternyata mempunyai efek memperpanjang masa tidur yang diakibatkan oleh pento barbital. Selanjutnya dibuktikan bahwa (R )-(-)-xantorizol adalah zat aktif yang menyebab-kan efek tersebut dengan cara menghambat aktifitas sitokrom P 450. Selain xantorizol, ternyata germakron yang terkandung dalam ekstrak temulawak juga mempunyai efek mem perpanjang masa tidur (Yamazaki 1988b). Pemberian germakron 200 mg/kg secara oral pada tikus percobaan dinyatakan dapat menekan hiperaktifitas yang disebabkan oleh metamfe-tamin (3 mg /kg i.p). Lebih lanjut dinyatakan bahwa pemberian 750 mg/kg germakron secara oral pada tikus percobaan tidak menunjukkan adanya toksisitas letal (Yamazaki 1988b).

Efek diuretika
Penelitian Wahjoedi (1985) menyatakan bahwa rebusan temulawak pada dosis ekuivalen 1x dan 10x dosis lazim orang pada tikus putih mempunyai efek diuretik kurang lebih setengah dari potensi HCT (Hidroklorotiazid) 1,6 mg/kg.

Efek hipolipidemik
Penggunaan temulawak sebagai minuman pada ternak kelinci betina menunjukkan bahwa tidak terdapat lemak tubuh pada karkas dan jaringan lemak di sekitar organ reproduksi (Soenaryo 1985). Adapun penelitian Yasni dkk. (1993a) melaporkan bahwa temulawak menurunkan konsentrasi triglise rida dan fosfolipid serum, kolesterol hati, dan meningkatkan kolesterol HDL serum dan apolipoprotein A-1, pada tikus yang diberi diet bebas koles-terol. Adapun pada tikus dengan diet tinggi kolesterol, temulawak tidak menekan tingginya kolesterol serum walaupun menurunkan kolesterol hati. Dalam penelitian tersebut dilaporkan bahwa kurkuminoid yang berasal dari temulawak ternyata tidak mempunyai efek yang nyata terhadap lemak serum dan lemak hati, maka disimpulkan bahwa temulawak mengandung zat aktif selain kurkuminoid yang dapat merubah metabolisme lemak dan lipoprotein. Selanjutnya Yasni dkk. (1994) membuktikan bahwa  -kurkumen adalah salah satu zat aktif yang mempunyai efek menurunkan trigliserida pada tikus percobaan dengan cara menekan sintesis asam lemak.
Sementara itu, Suksamrarn dkk. (1994) melaporkan bahwa dua senyawa fenolik diarilheptanoid yang diisolasi dari rimpang temulawak, yaitu : 5-hidroksi-7-(4-hidroksifenil)-1-fenil-(1E)-1-hepten dan 7-(3, 4-dihidroksifenil)-5-hidroksi-1-fenil-(1E)-1-hepten, secara nyata menunjukkan efek hipolipidemik dengan cara menghambat sekresi trigliserida hati pada tikus percobaan.
Uji coba kemanjuran temulawak dilakukan oleh Santosa dkk. (1995). terhadap 33 orang pasien penderita hepatitis khronis. Selama 12 minggu, setiap pasien menerima 3 kali sehari satu kapsul yang mengandung kurkumin dan minyak menguap. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa data serologi (GOT, GPT, GGT, AP) dari 68-77% pasien menunjukkan tendensi penurunan ke nilai normal dan bilirubin serum total dari 48% pasien juga menurun. Keluhan nausea/vomitus yang diderita pasien dilaporkan menghilang. Gejala pada saluran pencernakan dirasakan hilang oleh 43% pasien sedangkan sisanya masih mera sakan gejala tersebut, termasuk 70% pasien yang merasakan kehilangan nafsu makannya.

Efek hipotermik
Pemberian infus temulawak menunjukkan penurunan suhu pada tubuh mencit perco baan (Pudji astuti 1988). Penelitian Yamazaki dkk. (1987, 1988a) menunjukkan bahwa ekstrak metanol rimpang temulawak mempunyai efek penurunan suhu pada rektal tikus percobaan. Selanjutnya dibuktikan bahwa germakron diidentifikasi sebagai zat aktif dalam rimpang temulawak yang menyebabkan efek hipotermik tersebut (Yamazaki 1988b).

Efek insektisida
Pandji dkk. (1993) meneliti efek insektisida empat jenis rimpang dari spesies Zingiberaceae yaitu: Curcuma xanthorrhiza, C. zedoaria, Kaempferia galanga dan K. pandurata. Tujuh belas komponen terbesar termasuk flavonoid, sesquiterpenoid, dan derivat asam sinamat berhasil diisolasi dan didentifikasi menggunakan NMR dan Mass spektra. Semua komponen diuji toksisitasnya terhadap larva Spodoptera littoralis. Secara contact residue bioassay, nampak bahwa xantorizol dan furanodienon merupakan senyawa sesquiterpenoid yang paling aktif menunjukkan toksisitas melawan larva yang baru lahir, tetapi efek toksisitas tersebut tidak nyata jika diberikan bersama makanan. Selanjutnya dilaporkan bahwa ekstrak Curcuma xanthorrhiza mempunyai efek larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti instar III (Wibowo dkk. 1995).

Efek lain-lain
Hasil wawancara dengan 100 orang responden wanita petani menunjukkan bahwa penggunaan temulawak dapat memperbaiki kerja sistem hormonal yang mengontrol metabolisme khususnya karbo hidrat dan asam susu, memperbaiki fisiologi organ tubuh, dan meningkatkan kesuburan (Soenaryo 1985).
Komponen yang terkandung dalam temulawak dinyatakan mempunyai sifat koleretik (Oei 1986a; Siegers et al 1997). Temulawak dilaporkan mempunyai efek mengurangi pengeluaran tinja pada tikus percobaan (Wahyoedi 1980). Ekstrak temulawak tidak menunjukkan efek toksik. Untuk mematikan Libistes reticulatus diperlukan ekstrak Curcuma xanthorrhiza dengan dosis besar (Rahayu dkk. 1992).
Pemberian infus temulawak dinyatakan dapat meningkatkan kontraksi uterus tikus putih (Damayanti dkk. 1995), dapat meningkatkan tonus kontraksi otot polos trachea marmut (Damayanti dkk. 1996), dapat meningkatkan frekuensi kontraksi jantung kura-kura (Damayanti dkk. 1997), dan dapat meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus tikus (Halimah dkk. 1997)

MANFAAT :
1. Sakit Limfa
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/2 rimpang lengkuas, 1 genggam
daun meniran.
Cara membuat: temulawak dan lengkuas diparut, kemudian semua
bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 cangkir.

2. Sakit Ginjal
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1 genggam daun kumis kucing, 1
genggam daun kacabeling.
Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis, kemudian direbus
bersama dengan bahan lainnya dengan 1 liter air, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum selama 3 hari.

3. Sakit Pinggang
Bahan: 1 rimpang temulawak, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1
genggam daun kumis kucing.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air,
dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.

4. Asma
Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, 1 potong gula aren.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan dikeringkan. Setelah
kering direbus dengan 5 gelas air ditambah 1 potong gula aren
sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring.

5. Sakit Kepala dan masuk angin.
Bahan: beberapa rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis, dikeringkan dan ditumbuk
halus menjadi tepung. Kurang lebih 2 genggam tepung temulawak
direbus dengan 4-5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 3
gelas, kemudian disaring disaring.

6. Maag
Bahan: 1 rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan
sebentar, kemudian direbus dengan 5-7 gelas air sampai mendidih,
dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.

7. Sakit perut, Sakit perut pada waktu haid
Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula
kelapa, garam secukupnya.
Cara membuat: temulawak diparut, kemudian direbus bersama
bahan lainnya dengan 3-4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal
2 gelas.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.

8. Menghilangkan bau amis sewaktu haid :
Bahan: 1 rimpang temulawak, 5 buah mata asam, 1 potong gula
kelapa.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan,
kemudian bersama bahan lainnya ditaruh dalam waskom (rantang/
panci), diberi 2 gelas air panas dan ditutup rapat selama kurang lebih
15 menit, dan disaring.
Cara menggunakan : diminum 3 kali, 1 kali sehari.

9. Memperbanyak produksi ASI
Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, dan tepung saga secukupnya.
Cara membuat: temulawak diparut, kemudian kedua bahan tersebut
dicampur dan ditambah air panas secukupnya sehingga menjadi
bubur.
Cara menggunakan : dimakan biasa.

10. Memacu ASI yang macet
Bahan : 1 1/2 rimpang temulawak diparut, 1 potong gula kelapa,
2-3 sendok makan adonan sagu.
Cara membuat : temulawak diparut, kemudian bersama bahan
lainnya direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1 cangkir secara teratur.

11. Kesulitan buang air besar/berak
Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula
kelapa.
Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan
sampai kering, kemudian bersama bahan lainnya diseduh dengan air
panas secukupnya dan disaring.
Cara menggunakan: diminum biasa.

12. Sembelit
Bahan : 1 rimpang temulawak dan biji sawi secukupnya.
Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus,
kemudian diseduh dengan air panas secukupnya dan disaring.
Cara menggunakan : diminum biasa.

13. Menambah nafsu makan
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/4 rimpang lengkuas, 1/2 genggam
daun meniran.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.

14. Radang sendi, Rematik, Pegal linu
Bahan : 25 gr rimpang temulawak, 30 gr jahe merah
Cara membuat : Rebus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian disaring
Cara menggunakan : diminum

15. Gangguan Lever
Bahan : 25 gr rimpang temulawak, 30 gr daun serut / mirten
Cara membuat : Rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring
Cara menggunakan : diminum selagi hangat

16. Mengobati Batuk dan radang saluran nafas
Bahan : 25 gr rimpang temulawak di parut
Cara membuat : Tambahkan air matang secukupnya, kemudian disaring,
tambahkan madu, tambah perasan 1 buah jeruk nipis
Cara menggunakan : diminum

17. Radang Kandung empedu
Bahan : 30 gr rimpang temulawak di iris-iris
Cara membuat : Rebus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian disaring
Cara menggunakan : diminum

18 Mengatasi batu empedu
Bahan : 25 gr rimpang temulawak, 30 gr menira dan gula aren secukupnya
Cara membuat : Rebus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian disaring
Cara menggunakan : diminum

19. Menurunkan kadar Kolesterol tinggi
Bahan : 20 gr rimpang temulawak kering di tumbuk halus
Cara membuat : seduh dengan air panas secukupnya
Cara menggunakan : diminum selagi hangat

20. Radang Lambung
Bahan : 30 gr rimpang temulawak dipotong kecil-kecil
Cara membuat : Rebus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian disaring
Cara menggunakan : diminum