Minggu, 24 Februari 2013

BUDIDAYA JAMUR TIRAM DESA LEGOK

Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk.Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.Akan tetapi untuk saat ini tak perlu menunggu di pegunungan untuk menumbuhkan jamur tiram.karena saat ini jika ingin membudidayakan jamur ini, media atau substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.Seperti yang telah di jalankan oleh Bapak Din di Dusun Legok Rt.03 Rw.01 selama dua tahun terakhir ini.
Pemasarannya pun hanya mencakup tetangga desa dan warga sekitar,karena dengan lahan disebelah rumahnya yang hanya 10 x 12  m ,Bapak Din sudah cukup kewalahan memenuhi permintaan pasar.Kebanyakan orang akan membeli fresh from the garden atau langsung panen sehingga terjaga kesegarannya.
 Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan kolesterol sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi.Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematoda .Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever.
Di samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan.Jamur tiram ini mengandung senyawa pleuran yang berkhasiat sebagai antitumor, Adanya polisakarida khususnya Beta-D-glucans pada jamur tiram mempunyai efek positif sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, antijamur, antibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun.Pada jamur tiram, produk ini disebut sebagai ployastin yang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun kolesterol (komponen aktifnya statin yang baik untuk menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar