Minggu, 21 April 2013

Managemen Pakan Sapi

     Pakan utama ternak ruminansia adalah hijauan yaitu sekitar 60 – 70%; tapi pemberian pakan hijau saja, laju pertumbuhan sangat lambat untuk itu perlu di kombinasikan dengan pakan konsentrat. Konsentrat adalah campuran bahan pakan yang mengandung nilai gizi tinggi. Fungsi konsentrat adalah untuk melengkapi kekurangan gizi dari pakan hijauan.
1. Syarat Pakan Ternak
  • Mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh yaitu : protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
  • Disukai ternak (palatabilitas tinggi).
  • Bersih dan tidak tercemari kotoran atau bibit penyakit.
  • Tidak dalam keadaan rusak (busuk, bercendawan).
  • Sebaiknya tidak mengandung embun karena dapat menyebabkan sakit kembung/kejang perut pada ternak).
2. Jenis Pakan Ternak

1. Pakan Hijauan
Bahan pakan utama ternak sapi penggemukan adalah dalam bentuk hijauan yaitu berasal dari :

a. rumput unggul/lokal dan leguminosa.
Beberapa contoh hijauan pakan unggul berupa rumput yang dapat dibudidayakan adalah rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, rumput mexico
dan lain-lain,

b. leguminosa (kacang-kacangan seperti centro, siratro, lamtoro/petai cina dan gamal), juga hasil sampingan tanaman pertanian yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi misalnya brangkasan kacang tanah, kacang kedele, pucuk jagung muda dan lain-lain.
Gambar 18. Rumput Raja
Hijauan pakan unggul berupa rumput potong:
  • Umumnya berumur panjang, tumbuh membentuk rumpun setinggi 60 – 150 cm bahkan lebih.
  • Berdaun lebat dan sistem perakarannya luas sehingga relatif tahan kering.
  • Tumbuh baik pada dataran tinggi sampai rendah.
  • Dapat diperbanyak dengan biji, pols (sobekan rumpun) dan stek batang dengan jarak 40 – 60 cm, sebaiknya ditanam pada awal musim hujan.
  • Panen (pemotongan/defoliasi) pertama dilakukan saat berumur ± 2 bulan.
  • Pemotongan berikutnya dilakukan setiap 1,5 bulan dengan tinggi pemotongan 10 – 15 cm dari permukaan tanah.
Gambar 20. Rumput Setaria
Gambar 19. Rumput Mexico
Gambar 21. Pemotongan/defoliasi
  • Pemupukan awal pada saat pengolahan tanah dengan dosis 10 ton pupuk kandang, 50 kg KCl dan 50 kg TSP per hektar.
  • Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah 3 kali pemotongan dengan takaran yang sama. Sedangkan urea diberikan pada saat tanaman berumur 2 minggu sebanyak 50 kg/ha.
Selama ini pohon lamtoro dimanfaatkan sebagai tanaman pagar, tanaman pelindung, kayu bakar, pupuk hijauan dan pencegah erosi serta daunnya dapat dimanfaatkan sebagai hijauan pakan bagi ternak yang diberikan dalam bentuk segar. Daun lamtoro dapat diberikan 40 % dari hijauan pakan dan dalam pemberiannya dicampur dengan hijauan lain.
Sebagai alternatif penyediaan pakan hijauan sepanjang tahun dianjurkan dengan menanam pakan hijauan ternak dengan sistem 3 strata. Sistem tiga strata merupakan suatu pola tanam pakan hijauan ternak yang ditujukan untuk menyediakan pakan sepanjang tahun. Susunan 3 strata yang
dimaksud adalah:
Strata – 1 : Terdiri dari tanaman rumput potong, rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput benggala (Panicum maxcimum), rumput gamba (Andropogon gayamus), rumput setaria (Setaria Sp) dan lain-lain
Strata – 2 : Terdiri dari tanaman hortikultura/tanaman pangan
Strata – 3 : Terdiri dari legum pohon (sengon, waru, lamtoro, gamal) selain untuk pakan pada musim kemarau panjang, tanaman tersebut juga dapat digunakan sebagai tanaman pelindung dan pagar kebun maupun kayu bakar.
Gambar 22. kebun hijauan pakan ternak dengan sistem 3 strata yang terdiri dari : rumput setaria, rumput gajah, pohon lamtoro dan kacang tanah.
Ada beberapa jenis rumput unggul seperti rumput raja (King Grass), rumput gajah, rumput benggala, setaria, rumput mexico dan lain-lain. Dan tanaman leguminosa seperti Gamal (Glyricidia), Kaliandra, Turi, Lamtoro, Siratro yang memiliki nilai gizi tinggi.

Pakan Penguat (Konsentrat)
Konsentrat adalah campuran dari beberapa bahan pakan untuk melengkapi kekurangan gizi dari hijauan pakan ternak. Bahan pakan konsentrat yang dapat diberikan pada ternak sapi antara lain : dedak padi, bungkil kelapa, jagung giling, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kecap, dan lain-lain. Campuran bahan pakan konsentrat yang diberikan pada ternak sangat tergantung kepada harga dan ketersediaan bahan pakan di sekitar lokasi usaha penggemukan ternak sapi.
Dari berbagai hasil penelitian beberapa formulasi pakan konsentrat yang dapat diberikan pada ternak sapi potong diantaranya adalah :
  1. Campuran 70 % dedak padi dan 30 % bungkil kelapa, kemudian ditambahkan dengan 0,5 % tepung tulang dan 1 % garam dapur.
  2. Campuran 2 bagian dedak + 1 bagian bungkil kelapa + 1 bagian jagung. Selanjutnya ditambahkan tepung tulang dan garam dapur sebanyak 1 – 2 % kedalam campuran pakan tersebut.
  3. Campuran 70 % dedak padi + 25 % bungkil kelapa + 5 % jagung giling, kemudian ditambahkan 1 % tepung tulang dan garam dapur.
3. Limbah Pertanian

- Jerami Padi dan Kedelai
Jerami padi merupakan limbah pertanian yang paling potensial dan terdapat hampir di seluruh daerah di Indonesia dengan produksi sekitar 52 juta ton bahan kering per tahun. Dari jumlah tersebut sebagian besar dihasilkan di Pulau Jawa dan Bali yaitu sebanyak 21 juta ton bahan kering per tahun.
Gambar 23. Usaha pembibitan sapi potong yang menggunakan jerami padi sebagai sumber pakan serat
Berdasarkan potensi produksi jerami padi dan asumsi 1 Unit Ternak setara d engan seekor sapi dengan bobot badan 325 kg dan konsumsi bahan kering sebesar 2% bobot badan, maka pemanfaatan jerami dapat menampung lebih kurang 10 juta Unit Ternak. Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak bersaing dengan industri kertas dan industri jamur serta penggunaannya sebagai sumber mineral tanah.
Penggunaan jerami padi sebagai sumber mineral adalah sebesar 50% sedangkan pemanfaatannya sebagai pakan ternak hanya sebesar 35%. Sebagai bahan pakan, jerami padi mempunyai beberapa kriteria yang tidak diinginkan yaitu mempunyai kandungan protein kasar, kalsium dan fosfor yang rendah masing-masing adalah 3-5 %, 0,15% dan 0,10%; serta kandungan serat kasar yang tinggi (31,5-46,5%); akibatnya menimbulkan kecernaan yang rendah yaitu 35 – 40%. Konsekuensi dari karakteristik tersebut menyebabkan jerami padi hanya dapat dikonsumsi maksimal sebesar 2% berat badan, sehingga apabila diberikan secara tunggal menyebabkan penurunan berat badan.
Optimalisasi pemanfaatan jerami padi dan kedelai sebagai pakan ternak salah satunya adalah dengan suplementasi atau pemberian pakan tambahan yang bertujuan selain dapat meningkatkan daya cerna jerami padi juga dapat meningkatkan suplai zat nutrisi bagi induk semang.

- Dedak padi
Pemanfaatan dedak sebagai bahan pakan ternak sudah umum dilakukan. Nutrisi dedak padi sangat bervariasi bergantung pada jenis padi dan jenis mesin penggiling.
Pada usaha pembibitan, dedak padi dapat menggantikan konsentrat komersial hingga 100%, terutama dedak padi kualitas sedang sampai baik yang
biasa disebut dengan pecah kulit (PK) 2 atau sparator.
- Kulit kopi, coklat dan kacang tanah
Untuk usaha pembibitan, Pemanfaatannya dapat mencapai 20% dalam konsentrat komersial.
- Tumpi jagung dan tepung gaplek dari ubi kayu
Untuk usaha pembibitan, Pemanfaatannya dapat mencapai 75% dalam konsentrat komersial.

3. Pemberian pakan
 
a. Sapi Sapihan; Penyapihan dilakukan setelah memasuki bulan ke-7 (205 hari) yang diharapkan pedet telah mampu mengkonsurnsi dan memanfaatkan pakan kasar dengan baik sampai dengan umur 12 bulan. Introduksi teknologi pakan dilakukan untuk efisiensi biaya pemeliharaan dengan target PBBH > 0,6 kg/ekor/ hari .
Alternatif model pakan yang diberikan untuk sapi sapihan dengan bobot badan 150 -175 kg, skor kondisi badan 6 – 7 adalah 2 – 3 kg dedak padi kualitas baik, 3 kg kulit singkong, rumput segar 3 – 4 kg dan jerami padi kering adlibitum (± 1 – 2 kg).

b. Sapi dara; Introduksi teknologi pakan dilakukan untuk efisiensi biaya pemeliharaan dengan target PBBH > 0,6 kg/ekor/hari. Alternatif model pakan untuk sapi dara dengan bobot badan 200 kg, adalah 4 kg padi kualitas sedang sampai dengan baik, rumput segar 3 – 4 kg dan jerami padi kering ad-libitum (± 3 kg).

c. Sapi bunting tua; Teknologi steaming up, challenge, dan flushing dilakukan secara berkesinambungan sejak sapi induk bunting 9 bulan hingga menyusui anak umur 2 bulan. Alternatif model pakan yang diberikan untuk sapi induk bunting tua dengan bobot badan 325- 350 kg, adalah 6 kg dedak padi kualitas sedang s.d. baik, rumput segar 3 – 4 kg dan jerami padi kering ad-libitum (±_5 kg).

d. Sapi menyusui; Penyapihan pedet dianjurkan pada umur 7 bulan, mengingat susu merupakan pakan terbaik bagi pedet. Sapi induk dapat menghasilkan susu sampai dengan umur kebuntingan 7 bulan tanpa berpengaruh negatif terhadap kebuntingan berikutnya. Alternatif model pakan yang diberikan untuk sapi induk menyusui dengan bobot badan 300 kg, 6 – 7 kg dedak padi kualitas baik, rumput segar 4 kg dan jerami padi kering
ad-libitum (± 6 kg).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar