Sabtu, 21 April 2012

Tanaman Obat Keluarga ( TOGA )




Kayu manis





Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sbgai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.

No.
Nama Tanaman
Khasiat dan Manfaat
1.
Daun dewa (Gynura Segetum)
Mengobati muntah darah
2.
3.
Mengobati tekanan darah tinggi
4.
Mengobati panas dalam dan demam
5.
Daun bayam duri
Mengobati kurang darah
6.
Mengobati insomnia
  7.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur
8.
Kayu manis (Cinnamomum burmanii)
Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung
9.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
Mengobati penyakit batuk, melegakan napas, dan mencairkan dahak
10.
Pinang (Areca catecha L.)
Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita
11.
Pepaya (Carica papaya L.)
Mengobati demam dan disentri
12.
Jintan (Trachyspermum roxburghianum syn. Carum roxburghianum)
Mengobati batuk, mules, dan sariawan
13.
Pegagan (Cantella asiatica Urban)
Mengobati sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri)
14.
Mengkudu (Morinda citrifolia)
Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit
15.
Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot
16.
Murbei (Morus indica Rumph)
Bersifat diuretik
17.
Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth)
Bersifat diuretik
18.
Sirih (Chavica betle L.)
Mengobati batuk, antiseptika (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur
19.

Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt)
Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri

20.
Salam (Eugenia polyantha Wight)
Bersifat astringensi
21.
Jambu biji (Psidium guajava L.)

Mengobati mencret

Kecenderungan meningkatnya penggunaan obat tradisional didasari oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Pada umumnya, harga obat–obatan pabrik yang sangat mahal, sehingga menyebabkan masyarakat mencari alternatif pengobatan yang lebih murah.
2. Efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dibandingkan dengan obat buatan pabrik.
3. Kandungan kimia yang terkandung di dalam obat tradisional sebenarnya menjadi dasar pengobatan ala kedokteran saat ini.. Artinya, pembuatan obat  pabrik menggunakan rumus kimia yang telah disentetis dari kandungan bahan alami ramuan tradisional.

Daun Sirih
Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan perawatan khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan obat.Perlakuan khusus dalam menanam tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang optimum.Kegiatan pemupukan dan pengandalian hama penyakit tanaman perlu dilakukan.Kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung dalam pupuk ataupun pestisida, Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik untuk tanah maupun air, dan yang paling berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang dihasilkan.Dalam pemeliharaan tanaman obat dapat diberikan pupuk organik untuk menambah unsur hara mineral yang dibutuhkan tanaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar